PENDIDIKAN DAN MATA PENCAHARIAN MASYARAKAT DI INDONESIAIndonesia adalah Negara Agraris, dengan hamparan sawah yang luas, berbagai macam perkebunan, hutan yang luas dan kaya hasil hutan, kantong-kantong bahan tambang yang banyak dan beragam, lautan yang luas dengan berbagai macam kekayaan yang dapat digali, Indonesia disebut zamrut katulistiwa karena indah dan banyak hal-hal yang menjanjikan. Indonesia adalah penghasil rempah-rempah yang sangat dibutuhkan oleh Negara timur maupun barat. Indonesia penghasil karet, kopra, kopi dan lainnya. Indonesia pernah menjadi Negara peng export beras. Indonesia penghasil minyak bumi yang cukup dengan kilang-kilang minyak yang bertebaran. Indonesia penghasil boxit, timah, emas, batubara, dan berbagai bahan tambang lainnya. Demikian kaya dan suburnya bumi Indonesia, bahkan Koes plus menyanyikan tongkat bisa tumbuh jadi tanaman, Indonesia memiliki kolam susu.
Kini Indonesia menjadi Negara peng import beras, Karet, Kopra, Kopi, Cengkeh bukan lagi menjadi komoditi export. Indonesia tidak menjadi penentu gejolak minyak dunia, bahkan menjadi dampak dan imbas atas gejolak minyak dunia. Hasil lautan tidak lagi menjanjikan, Petani dan Nelayan yang seharusnya menjadi penopang Negara agraris, malahan termasuk dalam kelompok masyarakat miskin yang kehidupannya mem prihatinkan.
Sawah yang tadinya terhampar luas dan menguning, kini banyak yang tinggal tanah gersang kering dan retak. Sebagian lahan persawahan sudah beralih fungsi menjadi perumahan. Pohon karet, kelapa, cengkeh banyak yang sudah tua dan ditebang, tidak lagi menjadi komoditi export. Hutan yang tadinya banyak menghasilkan kayu dan hasil hutan lainnya, kini gundul karena ditebang sembarangan. Hamparan perkebunan kelapa sawit yang luas, ternyata banyak yang dimiliki bukan oleh bangsa Indonesia. Apa yang sebenarnya terjadi dengan Indonesia ? Kemana sebenarnya arah pendidikan pemuda sebagai generasi penerus bangsa ? Kenapa banyak pemuda yang tidak mau menjadi petani dan nelayan ? Apakah Indonesia sudah menjadi Negara Industri ? Kalau ya, industri apa saja yang sudah dihasilkan Indonesia ? Apakah industri tersebut milik anak bangsa ? Apakah industri tersebut dikelola oleh anak bangsa ?
Kini Ibu Pertiwi menangis karena Indonesia sebagai Negara yang luas yang menjadi idaman tidak lagi disebut sebagai zamrut khatulistiwa. Indonesia yang tadinya alamnya sejuk, kini suhunya sudah mulai panas karena banyaknya hutan yang gundul dan sawah yang terlantar. Air mata Ibu Pertiwi bergolak menghantam pantai di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, pantai pulau Jawa. Ibu Pertiwi terbatuk-batuk menimbulkan gempa, longsor dan memuntahkan lahar. Rakyat mulai tidak menghormati pemimpin dan pemerintah, wakil rakyat sudah saling pukul. Banyak pemimpin yang tidak memegang amanah dan memperkaya diri sendiri.
Banyak pertanyaan yang timbul yang sulit dicarikan jawaban yang memuaskan. Semua ini tidak lepas dari dunia pendidikan, karena kalau dunia pendidikan baik dan terarah, hal-hal tersebut diatas tidak akan terjadi. Mata pencaharian masyarakat tidak lepas dari dunia pendidikan. Kemajuan teknologi ilmu pengetahuan dunia, tidak di imbangi dengan kemajuan pendidikan bangsa Indonesia. Kenapa Cina yang padat penduduk dapat bangkit. Kenapa Jepang yang hancur karena perang dunia ke 2 dapat menjadi Negara industri dan berkuasa secara ekonomi. Kenapa Malaysia yang negaranya tidak lebih besar dari Sumatera dapat maju. Indonesia harus mencetak satu generasi yang handal, jujur dan bertanggung jawab. Rasa kebangsaan harus ditumbuhkan dan menjadi bangga sebagai Bangsa Indonesia. Kalau Pemerintah tidak cepat mengambil sikap untuk memajukan dunia pendidikan, maka Negara Indonesia akan kembali dijajah bangsa asing. Dijajah secara perekonomian dan kekayaan alam yang demikian melimpah akan pindah ke Negara mereka karena kita tidak mampu untuk mengelola sendiri. Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, kalau kaum itu tidak berusaha untuk merubah nasibnya sendiri. Astagfirullah…
Jumat, 22 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar